Zenius Education saat menerima pendanaan Seri A sebesar 20 juta dollar AS pada 2020. (Sumber: Kontan.co.id)
Penulis : Dina Karina | Editor : Vyara Lestari
JAKARTA, KOMPAS.TV – Startup bimbingan belajar (bimbel) online Zenius Education menutup sementara operasional mereka karena mengalami sejumlah kendala operasional.
Meski namanya dikenal luas sejak pandemi Covid pada 2020, nyatanya Zenius sudah ada sejak tahun 2004. Dikutip dari laman resminya, Kamis (4/1/2024), misi utama Zenius adalah menumbuhkan rasa cinta belajar masyarakat di mana pun.
“Dengan menumbuhkan rasa penasaran dan cinta akan proses belajar di dalam diri semua orang di mana pun dia berada, maka segala bentuk proses belajar dapat dilakukan dengan penuh semangat dan penuh rasa kemerdekaan. Dengan semangat kemerdekaan belajar itu, kami membangun Zenius untuk bisa bersama-sama merangkai Indonesia yang cerdas dan cerah,” tulis manajemen Zenius.
Zenius dimulai pada 2004, didirkan oleh Sabda PS dan Medy Suharta. Mereka mulai memformulasikan kerangka belajar Zenius dan mulai menerapkannya di beberapa bimbel di Jakarta.
Baca Juga: Google Beri Bantuan Rp5,2 M untuk Startup di Indonesia, Ini Syaratnya
Kemudian pada 2005-2006, mereka membuat rekaman pelajaran dan dipasarkan dalam bentuk CD dan DVD. Lalu pada 2007, PT Zenius Education resmi berdiri dan berbadan hukum sebagai perusahaan perseroan terbatas.
Zenius meluncurkan situs pembelajaran online zenius.net pada 2010. Disusul perilisan Zenius Xpedia 2.0 pada 2011. Zenius Xpedia 2.0 adalah produk yang memfasilitasi proses belajar online di zenius.net dan offline lewat DVD.
Selanjutnya di 2017, zenius.net dikunjungi 2.000.000 kali dalam sebulan dan membuat Zenius menjadi https://asiafyas.com perusahaan edutech pertama yang masuk ke Top 10 Startup di Indonesia, versi startupranking.com.
Pada Juli 2019, semua materi dan fitur belajar Zenius yang sudah bisa diakses melalui Zenius App hadir di Play Store dan App Store.