Sebuah ledakan di Beirut pada hari Selasa (2/1/2024) menewaskan Saleh Arouri, seorang pejabat senior kelompok militan Palestina Hamas, dan tiga orang lainnya, kata pejabat Hamas dan kelompok Lebanon, Hezbollah. Mereka menuduh Israel sebagai pelakunya. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Vyara Lestari
YERUSALEM, KOMPAS.TV — Kepala dinas intelijen Israel, Mossad, berjanji bahwa badan tersebut akan memburu setiap anggota Hamas yang terlibat dalam serangan 7 Oktober terhadap Israel, Rabu (3/1/2023). Janji itu disampaikan hanya satu hari setelah wakil ketua kelompok militan Palestina terbunuh dalam serangan yang diduga dilakukan Israel di Beirut.
Israel menolak mengomentari laporan bahwa merekalah yang melakukan pembunuhan tersebut, namun pernyataan David Barnea tampaknya menjadi indikasi terkuat bahwa Israel berada di balik serangan di Beirut. Dia membuat perbandingan dengan kejadian setelah pembunuhan di Olimpiade Munich pada tahun 1972, ketika agen Mossad melacak dan membunuh milisi Palestina yang terlibat dalam pembunuhan atlet Israel.
Israel berada dalam siaga tinggi pada hari Rabu atas eskalasi konflik dengan milisi Hizbullah Lebanon, setelah serangan di Beirut yang menewaskan Saleh Arouri, anggota paling senior Hamas yang dibunuh sejak perang di Gaza meletus hampir tiga bulan lalu.
Baca Juga: Netanyahu Kelabui Keluarga Sandera Israel, Negosiasi Kian Sulit Usai Pembunuhan Pemimpin Hamas
Serangan di markas Hizbullah di Beirut selatan dapat mengubah pertempuran di Lebanon yang awalnya berinstensitas rendah menjadi perang habis-habisan.
Dalam pidatonya pada Rabu malam, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah berjanji akan membalas dendam, mengulangi pernyataan kelompoknya bahwa “kejahatan berbahaya” berupa pembunuhan Arouri tidak akan berjalan “tanpa tanggapan dan hukuman”.
Nasrallah mengatakan Hizbullah sejauh ini berhati-hati dalam perhitungan strategisnya dalam konflik tersebut, dengan memperhatikan kebutuhan untuk mendukung Gaza dan kepentingan nasional Lebanon. Namun jika Israel melancarkan perang terhadap Lebanon, kelompok tersebut siap melakukan pertempuran tanpa batas.
“Mereka akan menyesalinya,” katanya. “Ini akan (dibayar dengan) sangat, sangat, sangat mahal,” ujarnya seperti dikutip dari The Associated Press.https://www.youtube.com/embed/d32nJ4wSa2U?rel=0
Baca Juga: Drone Israel Bunuh Pimpinan Hamas di Lebanon, IDF: Kami Siap Hadapi Balasan
Pembunuhan Arouri memberikan dorongan moral bagi warga Israel yang masih belum pulih dari serangan 7 Oktober. Barnea mengatakan Mossad berkomitmen untuk menyelesaikan masalah dengan para pembunuh yang menyerbu wilayah Gaza. Dia berjanji untuk mengejar semua orang yang terlibat, secara langsung atau tidak langsung terhadap serangan Hamas 7 Oktober lalu.
“Ini akan memakan waktu, https://trukgandeng.com seperti yang terjadi setelah pembantaian di Munich, tapi kami akan menangani mereka di mana pun mereka berada,” katanya. Barnea berbicara di pemakaman mantan kepala Mossad Zvi Zamir, yang meninggal pada usia 98 tahun sehari sebelumnya.
Zamir mengepalai badan intelijen tersebut pada saat serangan Munich, di mana milisi Palestina membunuh 11 anggota delegasi Olimpiade Israel. Israel kemudian membunuh anggota kelompok militan Black September yang melakukan serangan tersebut.