Presiden Joko Widodo bersantap malam berdua dengan Menteri Pertahanan yang juga Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto di Jakarta, Jumat (5/1/2023). (Sumber: Kompas.id)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Vyara Lestari
JAKARTA, KOMPAS.TV – Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah bakal menurun jika Presiden Jokowi tidak bersikap proporsional dalam Pilpres 2024.
Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar menilai pertemuan Jokowi dengan Prabowo Subianto dapat menumbuhkan ketidakpercayaan publik terhadap netralitas pemerintah, khususnya Kepala Negara dalam Pilpres 2024.
Menurutnya, jika publik sudah tidak percaya terhadap pemerintah, akan sulit juga membangun demokrasi yang baik dalam Pemilu nanti. Sebab, publik akan berpandangan pemerintah Jokowi ikut campur dalam proses pemilihan presiden.
Muhaimin menambahkan, selama ini pemerintah selalu menonjolkan capaian pembangunan yang telah dijalankan, serta optimisme peningkatan ekonomi.
Namun, hal itu tidak akan digubris publik lantaran Jokowi sudah berpihak kepada capres-cawapres tertentu.
Baca Juga: Jokowi Bertemu 4 Mata dengan Prabowo dan Airlangga Hartarto, Pertegas Arah Dukungan?
“Ya kalau kita sih, kita harus jaga nama beliau, kita harus ingatkan terus-menerus. Jangan sampai prestasi-prestasinya terganggu dengan ketidaknetralan,” ujar Cak Imin, sapaan Muhaimin di Gedung Olah Raga (GOR) Madrasatul Qur’an, Jombang, Jawa Timur, Sabtu (6/1/2024), dikutip dari Kompas.com.
Lebih lanjut, Cak imin mengakui pertemuan Jokowi dengan Prabowo memang hal yang wajar, lantaran Prabowo merupakan pembantu presiden.
Akan tetapi, publik pastinya bisa menilai pertemuan tersebut tidak sebatas pimpinan dan bawahan, tetapi juga dorongan keberpihakan Jokowi terhadap Prabowo. Terlebih, cawapres Prabowo adalah putra sulung Jokowi.
“Kita kan tidak bisa melarang menteri sama presiden ketemu, ya biasa. Tapi rakyat bisa menilai, lah,” ujar Cak Imin.
Sebelumnya Jumat (5/1/2024) malam, Presiden Jokowi bertemu dengan Prabowo Subianto.
Baca Juga: Respons Anies Baswedan soal Presiden Jokowi Makan Malam Bersama Prabowo Subianto Jelang Debat Ketiga
Keduanya bersantap malam berdua di sebuah rumah makan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Pertemuan Presiden Jokowi dan Prabowo berlangsung selama sekitar satu jam dari pukul 19.00 WIB hingga 20.05 WIB.
Koordinator staf khusus presiden, Ari Dwipayana membenarkan Menhan Prabowo bertemu dengan presiden untuk mendampingi presiden makan malam.
Terkait pembicaraan keduanya, Ari menjelaskan tidak mengetahui secara pasti apa yang dibahas Presiden Jokowi kepada Menhan Prabowo saat makan malam.
Yang pasti, sambung Ari, https://beritaberitaterbaru.com informasi yang diterima keduanya hanya mengomentari masakan di rumah makan tersebut tergolong enak.
“Saya tidak tahu apa yg beliau bicarakan sambil makan malam. Katanya masakan nusantara di rumah makan itu enak,” ujar Ari dalam pesan tertulisnya, Jumat (5/1/2024).